Senin, 23 Desember 2013

surat cinta buat pak rektor



Assalamu’alaikum wr. wb.

            Naiknya  sang surya yang menghapus sang gelap malam menjadikan pagi yang penuh harapan dan semangat. Ananda yang hanya bermodalkan pena dan tinta menggoreskan kata – kata dengan perasaan yang takjub diiringi dengan deraian air mata kebahagian yang tak terbendung. Harapan berbingkai emas putih yang jernih, ayahanda dalam keadaan sehat dan bangga saat membaca coretan ananda yang tak bermakna ini.

            Ayahanda rektor yang ku cinta.

Ketika ayahanda membaca surat ini, anggaplah ananda sedang mencium tanganmu dengan rasa haru yang menderu dalam dada, anggaplah ananda adalah anak yang mencoba berbakti pada orang tua, dan anggaplah ananda ini meneteskan air mata sayang di tanah tempatmu memijakkan kaki. Ananda yang sedang berjuang di kota ini demi perbaikan nasib, yang hidup sebatang kara di kota kecil yang penuh hiruk pikuk dunia ini. Seseorang pernah berkata kepada ananda jika kamu ingin memgelilingi dunia maka rajin- rajin lah belajar dan menuntut ilmu, hari ini ananda bisa membuktikannya dengan mengawalinya dari sini, bermodalkan pengetahuan yang ananda kais sejak kecil hingga sekarang dengan sungguh - sungguh, niat tulusku untuk menepati janjiku, dan juga doa tulus dari seorang ibunda yang sangat kucintai.

Ayahanda rektor yang ku cinta,

Engkau bukan hanya pahlawan yang mengajarkan kami tentang persamaan akuntansi, tentang kehebatan jurnal – jurnal, tentang susunan laporan keuangan, maupun bagaimana bentuk keseimbangan dalam neraca.Tetapi engkau juga mengajarkan kami bagaimana keseimbangan hidup dalam kecerdasan yang sesungguhnya, dan juga pendidikan karakter yang engkau canangkan pada diri ini, yang menjadikan  investasiku agar ananda lebih siap  mengahadapi dunia yang fana dan penuh fatamorgana  ini,  bagaimana memetik amal di ladang amal Allah SWT azza wa jalla ini, dan juga amanah ananda sebagai generasi yang akan membangun negeri ini sebagai generasi pembaharuan dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan moral yang jernih.

Ayahanda rektor yang kukagumi karena Allah

Tidak banyak hal yang kukenal dari dirimu tapi saat membaca biografimu timbul rasa kagumku. Dari kesederhanaan dan kebersahajaan dirimu serta visimu  dengan menjadikan universitas tercinta ini sebagai Universitas Riset sebagai pusat peneliharaan , penemuan dan pengembangan IPTEK, seni dan mencapai keunggulan yang mengacu kepada Pola Ilmiah Pokok (PIP), nilai nilai moral, kebudayaan dan peradaban yang bermamfaat bagi kesejahteraan masyarakat Riau dan Indonesia khususnya, dan umat manusia pada umumnya pada tahun 2020. Hal ini lah yang membuat hatiku senang  dan timbul rasa semangat ku untuk menuntut ilmu dikampus tercinta ini, bahwa seorang pemimpin seperti dirimu berfikiran ke masa yang akan datang dengan membawa perubahan-perubahan yang ada dikampus yang tercinta ini.Dengan visi mu itu telah banyak mahasiswa-mahasiswa mu memamfaatkan lingkungan yang ada di kampus ini, sebagai objek dari penelitian. Ananda yang beranjak dari kampung halaman dengan restu orangtua dan niat tulus meneruskan cita – cita. walau tak memulai dari sandal jepit, jalan kaki menuju kampus, seperti cerita para tokoh dahulu. Namun, justru harus memulai perjuangan di kampus ini dengan melawan kemanjaan diri dari mudahnya segala sesuatu karena teknologi. Karena sungguh tak mudah berada di kota yang sangat membuat batin dan jiwa cukup tergoncang dan terbuai untukku seorang anak yang beranjak dari kampung halaman yang sangat nyaman dan cukup jauh dari hiruk pikuk di kehidupan ini. 

Ayahanda rektor yang kukagumi karena Allah SWT

Pertama kali ananda bertemu dengan ayahanda rektor adalah pada saat penyerahan mahasiswa baru di rektorat. Disitu ananda melihat sifat dan semangat ayahanda mencirikan sebagai seorang  pemimpin yang bijaksanan, tegas dan yang akan membawa perubahan- perubahan yang ada di kampus ini. Belum lama ananda di kampus ini telah banyak sekali perubahan- perubahan yang ada di kampus tercinta ini. Salah satu yang ananda rasakan perubahannya adalah penertiban angkot-angkot dengan memasukan bus kampus. Pada saat itu timbul rasa bahagia ananda karena sebelumnya jika ananda pergi ke kampus ananda harus naik angkot  sehingga ananda harus mengeluarkan uang setiap harinya untuk angkot sebagai transportasi ananda untuk sampai ke kampus. Setelah adanya bus kampus anandaa merasa bahagia sekali sebab uang yang ananda keluarkan untuk transportasi ke kampus tidak ada lagi. Ayahanda rektor adalah pemimpin yang adil dan bijaksana yang mementingkan mahasiswa- mahasiswa yang lemah seperti ananda ini.

Ayahanda rektor yang ku kagumi karena Allah SWT

Disini ananda mewakili teman-teman mahasiswa lainnya untuk menyampaikan aspirasi ananda kepada ayahanda rektor. Dikampus ini masih banyak kekurangan-kekurangan fasilitas kampus. Salah satu nya adalah kekuranan buku-buku di perpustakan dan keterbatasan penggunaan wifi kampus yang sering mengalami gangguan sehingga mahasiswa tidak bisa menggunakan wifi sebagai mana yang diharapkan. Maka dari itu ananda berharap sekali agar di kampus tercinta ini, di lengkapi dengan buku-buku yang lengkap dan di seluruh area kampus  bisa di akses internet oleh mahasiswa-mahasiswa kampus tercinta ini. Sebab kita menyetahui sumber dari pengetahuan mahasiswa tidak terlepas dari membaca dan selalu upded tentang perkembangan- perkembangan yang ada di dunia ini yang mengalami perubahan setiap harinya. Untuk itu kami sebagai mahasiswa membutuhkan buku-buku yang lengkap sebagai penunjang proses pembelajaran kami di bangku perkuliahan kampus tercinta ini dan ketersediaan wifi yang ada di seluruh area kampus.

Terakhir terucap salam cinta dan doa dariku seorang mahasiswa yang begitu bangga berada di kampus yang Ayahanda rektor pimpin ini. Tiada harta yang bisa menggantikan jasamu, dan tiada balasan materi yang dapat melunasi ilmumu.

            Sekian dari ananda. Mohon maaf jikalau ada kata – kata ananda yang tak berkenan di hati ayahanda rektor. Karena Ananda bukanlah seorang mahasiswa jurusan sastra yang dapat menyusun berbagai rangkaian kalimat yang indah. Tapi setidaknya ananda senang dan bangga karena ini adalah surat cinta pertama untuk Ayahanda rektor.
Salam santun terhangat dan rasa kagum karena Allah SWT dari Ananda.